Rabu, 14 Desember 2011

List harga cdi racing made in indonesia

1. Rextor type DC Pro Drag (3jt)
2. Rextor Monster (2,5jt)
3. Rextor Limited Edition (1jt)
... 4. Rextor Programable ( 1,5jt)
5. Rextor GRM Seriesr AC (2jt)
6. Rextor Extreem Series ( 1 jt)
7. Rextor Street performance (550rb)
8. Box Black Colour TDR (750rb)
9. Racing Box (tune up-rpm) (2,5jt)
10. Racing New Edition TDR (800rb-1,2 jt)
11. BRT I-max remote (1,1jt)
12. BRT Hyperband (350rb-500rb)
13. BRT Dualband (400rb-550rb)
14. BRT Smart click (600rb-650rb)
15. BRT master chip (1 jt)
16. vortex (5,5jt)
17. TK (350rb)
18. Ciomas (850rb)
19. BRT neo hyperband (350rb-500rb)
20. BRT neo Dualband (400rb-550rb)
21. BRT neo Smart click (600rb-650rb)
22. BRT Midi (550rb)
23. Varro (250rb)

keterangan :

no. 1-7 programable,pengapian bisa dseting per 100rpm melalui laptop
no 11 programable dengan 8 set up kurva pengapian melalui remote
no 13. 2 kurva pengapian,bisa 22nya aktif atau bisa disaat2 tertentu dengan bantuan stop kontak,akan ada seperti booster tenaga diputaran atas.
no 14, pengapian bisa disetel melalui clikan yang ada di CDI
no 15, memory yang bisa diubah tergantung dari trek yang akan dilalui.
no 16, programable, pengapian bisa diseting melalui laptop,pengapian bisa diubah per 100rpm
n0 19-21, sama dengan dari no 12-14,bedanya ada diindikator blue eyes yang membantu pengguna apabila tegangan aki kurang dari 12 volt dan kiprok ada masalah atau menggunkan kiprok palsu bin imitasi.

kurva itu maksudnya kurva pengapian,fungsinya mengatur kapan busi memercikan bunga api dan di berapa derajat.bagi yang bisa diprogram kurva pengapiannya itu agar bisa mendapatkan pembakaran yang sempurna didalam ruang bakar sehingga akan didapat juga tenaga optimal dari kendaraan anda.ujung-ujungnya anda bisa hemat bbm, tenaga yang keluar optimal

semoga bermanfaat.....

Teknik Mengukur Perbandingan Kompresi

Kenapa Kurva Pengapian dipengaruhi oleh jenis bahan bakar ?

- Besaran perbandingan kompresi ( Static Compression Ratio/SCR) sangat menentukan jenis bahan bakar yang akan digunakan agar tahan terhadap tekanan kompresi tinggi

- Semakin tinggi SCR, maka bahan bakar yang dipakai harus memiliki oktan yang lebih tinggi pula.

- Bahan bakar yang memiliki oktan lebih tinggi maka bahan bakar tersebut akan lebih sulit terbakar.

- Sulit terbakar artinya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk rambatan pembakaran pada ruang bakar.

- Sulit terbakar artinya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk rambatan pembakaran pada ruang bakar.

Dengan rumus dasar :

Perbandingan Kompresi (SCR) = volume ruang bakar / (volume ruang bakar + volume cylinder)

Langkah Mudah Menentukan Perbandingan Kompresi :

1. Siapkan gelas ukur (buret) untuk mengukur volume (lihat gambar disamping).

2. Buatlah mesin seperti pada posisi gambar di bawah

Mengukur Volume Ruang Bakar :

3. Letakkan posisi piston pada titik mati atas (TMA)

4. Isi cairan bensin + oil kedalam ruang bakar melalui busi sampai batas lubang busi.
Hasil yang didapat = Volume Ruang Bakar (V1)
Mengukur Volume Total (Ruang Bakar + Cylinder) :

5. Setelah langkah 4, langsung piston diletakkan pada posisi titik mati bawah (TMB)

6. Tambahkan isi cairan tadi sampai batas lubang busi .

Hasil yang didapat = Volume Total (Vtotal)
7. Hitunglah perbandingan kompresi menggunakan rumus dasar.

Contoh :
Dari hasil pengukuran didapatkan hasil sebagai berikut :
- Volume Ruang Bakar = 9 cc (langkah 4)
- Volume Total = 124 cc (langkah 6)
Maka, perbandingan kompresi adalah :
V1 : Vtotal = 9 : 124
= 1 : 13.8 ( semua dibagi 9)
Hasilnya : Perbandingan Kompresi = 1 : 13.8
Bahan bakar yang dipakai harus beroktan MON minimal 100 yaitu : Avgas


(BRT) WebRepOverall rating TITIK YG DI HITUNGCARA MENGUKURBURET

UKURAN DIAMETER SEHER DAN STROUK

1. Kawasaki Blitz R 53 mm x 50.6mm 111 cc 9.3 : 1

2. Kawasaki Athlete 56 mm x 50.6mm 124.6 cc 9.8 : 1

3. Kawasaki Ninja 250 62 mm x 41.2mm 2x 124.5 cc 11.5 : 1

4. Kawasaki KLX 250 72 mm x 61,2mm 249cc 11 : 1

5. Yamaha Crypton 49 mm x 54mm 101.8 CC 9.0 : 1

6. Yamaha Mio 50.0 x 57.9 mm 113.7 cc 8.8 : 1

7. Yamaha Jupiter z 51.0 x 54.0 mm 110.3 cc 9.3 : 1

8. Yamaha Jupiter MX 54 x 58,7 mm 135 cc 10.9 : 1

9. Yamaha Vixion 57 x 58,7 (mm) 149.8cc 10.4 : 1



10.Yamaha Scorpio Z 70 x 58 mm 223cc 9.5 : 1


11. Yamaha RX King 58 x 50 mm 132cc 7.1 : 1

12. Yamaha RXZ 56 x 54 mm 133cc 7.0 : 1

13. Yamaha F1Z 52 x 52mm 110.4cc 7.1 : 1

14. Yamaha Alfa 50 x 52mm 102.1 cc 7.2 : 1

15. Honda GL 100 52 x 49.5mm 105.1 cc 9.2 : 1

16. Honda GL Max 56.5 x 49.5mm 124.1 cc 9.2 : 1

17. Honda GL Pro 61.0 x 49.5mm 144.7cc 9.2 : 1

18. Honda Supra 50.0 x 49.5mm 97.1 cc 8.8 : 1

19. Honda Tiger 63.5 x 62.2 mm 196.9cc 9.0 : 1

20. Honda Megapro 63,5 x 49,5 mm 156.7cc 9.0 : 1

21. Honda CS-1 58 x 47,2 mm 124.7 cc 10.7 : 1

22. Honda Supra PGM FI 52,4 x 57,9 mm 124.8cc 9.0 : 1

23. Honda Blade 50 x 55,6 mm 109.1 cc 9.0 : 1

Pengapian: Magnet YZ125= Magnet Jupiter?

Ukuran magnet YZ dan Jupiter sama secara hitungan
Tempo doeloe banyak yang mengandalkan magnet spesial engine (SE) buat roda race atau drag bike. Kebanyakan menggunakan magnet Yamaha YZ. Padahal kalo dipikir, buang-buang uang. Kenapa Om?

Magnet yang dirancang Yamaha, secara hitungan sama untuk semua tipe motornya. Seperti magnet YZ hitungannya sama dengan magnet Jupiter-Z, Mio dan Vega. Enggak percoyo?

Yuk lihat dimensinya. “Magnet Yamaha Mio, Jupiter maupun Vega, memiliki diameter luar 112 mm,” jelas Herianto, manajer Technical Service Bintang Racing Team (BRT).

Sedangkan pick up pulser atau panjang tonjolan di magnet 57,5 mm. Dua ukuran ini berlaku hampir pada semua tipe motor Yamaha yang dipakai harian.

Bisa dibandingkan dengan magnet spesial engine pabrikan Yamaha itu. Yuk lihat magnet YZ yang punya diameter lebih kecil. Kalau diukur menggunakan sigmat sekitar 75 mm. Dimensi kecil untuk mengejar putran ringan, ujung-ujungnya supaya putaran mesin tidak berat.

Begitupun panjang pick up coil atau tonjolan di magnet. “Ukuran pastinya 38,5 mm. Ini menggunakan rumus perbandingan,” jelas Heri yang beken dipanggil Bom bom itu.

Yuk dibuktikan kalau dua ukuran berbeda itu secara hitungan sama. Bisa manual atau pakai rumus. Kalau manual, gunakan jangka dan penggaris. Bisa langsung ketahuan.

Tapi, bagi yang mau menggunakan rumus mudah juga bisa. Formulanya:

PP1 PP2

------- = -------

D1 D2

PP1 = Panjang pulser magnet besar

PP2 = Panjang pulser magnet kecil

D1 = Diameter magnet besar

D2 = Diameter magnet kecil

Seperti diameter magnet Jupiter-Z ukurannya 112 mm dengan panjang pick up pulser 57,5. Sedang diameter magnet YZ yaitu 75 mm. Yuk dibuktikan kalau panjang tonjolan di magnet YZ ukurannya 38,5 mm. Dari rumus itu:

D1 = Diameter magnet Jupiter-Z 112 mm

PP1= Panjang tojolan magnet Jupie 57,5 mm

D2 = Diameter magnet YZ 75 mm

PP2 = Panjang pulser magnet YZ berapa?

Dari rumus:

PP1 PP2

------- = -------

D1 D2

Angkanya bisa dimasukkan ke dalam rumus, jadinya:

57,5 PP2

------- = -------

112 75

Maka panjang tonjolan pulser di magnet YZ yaitu:

57,5 x 75

PP2 = ---------------

112

PP2 = 38,5 mm


Panjang pulser magnet YZ 38,5 mm. sedang Jupiter 57,5 mm.
Terbukti kan? Kalau magnet Jupiter-Z, Vega dan Mio secara hitungan sebenarnya sama dengan YZ. Jadi, ngapain pakai magnet YZ kalau punya Jupiter bisa dibubut untuk dibikin ringan.

Bagaimana jika magnet Honda Karisma atau Blade mau dibikin kecil pakai lempengan besi seperti milik YZ yang punya diameter 75 mm. Tapi, tetap menggunakan CDI asli Honda Blade. Berapakah panjang tonjolan di magnetnya?

Dari diameter magnet Blade 112 mm (D1) dengan tonjolan di magnet 38 mm (PP1). Jika mau dibikin seperti magnet YZ yang berdiameter 75 mm (D2), tonjolan di lempengan (PP2) bisa dihitung:



38 PP2

------- = -------

112 75

PP2 = (38 x 75)/112 =25,5 mm

Jadi, kalau Blade mau pake magnet atau lempengan seukuran diameter YZ yang 75 mm, panjang tonjolan magnet 25,5 mm. Ini pakai CDI Blade.

Tapi, kalau Blade mau pakai magnet asli YZ, tinggal pake CDI Jupiter-Z saja. Kan gampang.


CDI YZ bisa pake dari Vega (AC) atau Jupiter-Z dan Mio (DC). Pilih yang programable biar setara vortex
Magnet YZ dengan CDI Jupiter
Dari penjelasan di atas, magnet YZ secara hitungan sama dengan magnet Jupiter, Vega dan Mio. Makanya CDI yang digunakan juga bisa saling tukar. Tapi, harus tetap memperhatikan sistem AC atau DC.

Jika menggunakan magnet YZ dan sistemnya seperti asal atau AC, gunakan CDI yang AC juga. Misalnya menggunakan CDI Vega-R yang punya CDI sistem AC.

Tentu banyak yang masih ingat. Dulu pengapian Yamaha Vega sangat bertaji di road race. Bahkan bisa bejaban dengan pengapian Vortex yang notabene menggunakan magnet YZ itu.

Baru sekarang kita punya jawaban. Terbukti magnet Vega hitungannya sama dengan YZ. Bahkan lebih akurat menggunakan magnet Vega. Alasan magnet Vega lebih simpel lihat tulisan di bawah ya.

Selain menggunakan CDI Vega yang AC, bisa saja magnet YZ dipadu CDI Jupiter-Z atau Mio. Tapi, sistemnya harus diubah. Tidak lagi pakai AC, kudu jadi DC. Caranya suplai arus listrik menggunakan aki. Sepulnya bisa dilepas.